Banjarbaru, kota yang terletak di provinsi Kalimantan Selatan, memiliki potensi alam yang sangat kaya. Namun, sayangnya, kota ini juga mengalami masalah serius yang berhubungan dengan lingkungan, yaitu pencemaran laut. Penyebab pencemaran laut di Banjarbaru sangat bervariasi, mulai dari limbah industri, sampah plastik, hingga limbah domestik.
Salah satu penyebab utama pencemaran laut di Banjarbaru adalah limbah industri yang dibuang langsung ke sungai-sungai yang kemudian bermuara ke laut. Menurut Direktur Eksekutif Walhi Kalimantan Selatan, Muhammad Baharuddin, “Industri yang tidak mematuhi aturan lingkungan dan tidak memiliki pengolahan limbah yang memadai menjadi penyumbang terbesar pencemaran laut di Banjarbaru.”
Selain limbah industri, sampah plastik juga menjadi permasalahan serius di Banjarbaru. Sampah plastik yang dibuang sembarangan oleh masyarakat dapat terbawa oleh arus sungai dan akhirnya mencemari laut. Menurut data dari Dinas Lingkungan Hidup Banjarbaru, sekitar 70% sampah yang mencemari laut adalah sampah plastik.
Limbah domestik juga turut berkontribusi dalam pencemaran laut di Banjarbaru. Banyak masyarakat yang masih belum sadar akan pentingnya pengelolaan limbah domestik yang baik. Akibatnya, limbah domestik tersebut dapat mencemari sungai dan laut di sekitar Banjarbaru.
Untuk mengatasi masalah pencemaran laut di Banjarbaru, diperlukan upaya penanggulangan yang serius dari semua pihak terkait. Menurut Kepala Dinas Lingkungan Hidup Banjarbaru, Ahmad Rizal, “Kita perlu meningkatkan kesadaran masyarakat akan pentingnya menjaga lingkungan, mulai dari tidak membuang sampah sembarangan hingga mengelola limbah dengan baik.”
Selain itu, perusahaan-perusahaan di Banjarbaru juga perlu mematuhi aturan lingkungan yang ada dan melakukan pengolahan limbah yang ramah lingkungan. Dengan langkah-langkah yang tepat dan kerjasama antara pemerintah, masyarakat, dan sektor industri, diharapkan pencemaran laut di Banjarbaru dapat diminimalisir dan lingkungan laut dapat terjaga dengan baik untuk generasi mendatang.